Selasa, 05 Oktober 2010

Menjahit Budaya Intelektual Mahasiswa yang Terkoyak


Menjahit Budaya Intelektual Mahasiswa yang Terkoyak
(Sebuah upaya mengembalikan Spirit Intelektual Mahasiswa yang mulai hilang)
Oleh : Ary Nugraha*

Pada saat ini ada sebuah persoalan serius penulis pikir yang mesti kita sikapi berkaitan dengan budaya intelektual mahasiswa yang telah mulai mengalami distorsi serta degradasi sehingga penulis bahasakan seakan-akan budaya tersebut telah “terkoyak-terkoyak”. Sehingga perlu “dijahit”  tentunya agar dapat digunakan kembali sesuai dengan kegunaannya, maksud saya ialah mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa yang dengan kemampuan berpikir intelektualnya nanti diharapkan dapat dipersiapkan untuk menjadi penerus generasi tua serta dengan pola pikir yang teruji mampu membawa bangsa kearah perubahan yang berarti.
   Mengapa saya mengatakan budaya intelektual mahasiswa hari ini telah terkoyak sehingga mengalami pergeseran nilai, yang dulu sangat disegenai dan dihargai namun hari ini sudah mulai tidak dihargai oleh masyarakat? Kondisi tersebut menurut saya sebagai penulis terjadi dikarenakan disamping perkuliahan yang tidak menjamin bertambahnya kualitas intelektual  sudah sangat jarang kita temukan adanya forum diskusi-diskusi Intelektual, baik dalam bentuk diskusi akar rumput, diskusi kontemporer atau Focus Group Discusion serta yang dapat menambah pemahaman serta penguatan pola pikir mahasiswa dan menjadi budaya yang sehari-hari dilakukan mahasiswa, seperti tempo dulu yang merupakan salah satu aktifitas Intens yang dilakukan mahasiswa (Tiada hari tanpa berdiskusi).
Padahal sesungguhnya seorang mahasiswa mengemban tugas seorang intelektual yang sungguh berat dan diharapkan dengan kemampuan intelektualnya itu dapat mengatasi problem yang terjadi pada bangsa.  Apalagi jika kita tahu bahwa biaya pendidikan kita (baca:mahasiswa) sebagian ditanggung oleh dana yang diserap dari masyarakat. Fenomena hari ini menjelaskan bahwa dari tahun ke tahun kemampuan melahirkan ide-ide cerdas atau gagasan-gagasan segar, dan karya intelektual yang kemudian mampu dipadukan dalam bentuk aplikasi praktis dilapangan nyata upaya mencipatakan sebuah perubahan berarti bagi bangsa menuju perbaikan agaknya mengalami penurunan yang cukup berarti, mereka (baca: mahasiswa) telah dininabobokan oleh budaya hedonisme dan terjerat ke dalam kubangan kapitalisme. Dua budaya ini lamat-lamat memasuki relung kehidupan kita tanpa sadar sehinga inilah yang menyebabkan budaya Intelektual mahasiswa itu terkoyak
Mencoba untuk menjahit kembali kesadaran Intelektual tersebut dalam tulisan yang singkat ini penulis mengajak para mahasiswa yang memiliki kesadaran berpikir mari kita hidupkan kembali kelompok-kelompok diskusi dalam rangka mengembalikan spirit Intelektual agar pola pikir kita sebagai mahasiswa terbangun sehingga mampu menghasilakn ide-ide cerdas serta kreatif untuk mengatasi persoalan yang terjadi pada bangsa, semoga dengan tulisan yang singkat ini kita semua dapat tercerahkan.
Hidup Mahasiswa!!!
Penulis: Ary Nugraha
*Dirjen Kajian Strategis Departemen Sosial &Politik
BEM UNIVERSITAS RIAU Periode 2010-2011