Selasa, 03 September 2013

Besok Memilih, Gunakan Hak Suara, HMI Pekanbaru Prihatin dengan Pemimpin Riau

PEKANBARU, GORIAU.COM - Dalam beberapa dekade ini, semenjak reformasi bergulir di Indonesia, setidaknya sudah dua orang Gubernur Riau yang berakhir di bui. Yakni Saleh Djasit dan Rusli Zainal yang saat ini masih mendekam di Rutan KPK.

Melihat kondisi itu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pekanbaru sangat prihatin akan nasib pemimpin Riau ke depannya. "Kami tidak menginginkan gubernur selanjutnya memiliki nasib yang sama," ungkap Ketua umum HMI Cabang Pekanbaru, Ary Nugraha kepada GoRiau.com, Selasa (3/9/2013).

Untuk itu, HMI cabang Pekanbaru mengajak seluruh masyarakat Riau untuk menggunakan hak pilihnya, saat pemungutan suara, besok. Sebab, pemilihan yang akan berlangsung, menentukan nasib Riau lima tahun mendatang.

"Mari kita ramai-ramai memberikan suara kepada calon yang benar-benar mampu memegang amanah ini," kata Ary. Ia juga berharap, masyarakat Riau tidak hanya sebatas fanatisme dalam memilih dan jangan termakan iming-iming semu dari Cagubri.

Selain itu, Ary juga meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawal proses pemilihan. Supaya apa yang menjadi tujuan bersama tercapai. "Karena, Pemilu merupakan sarana dalam melakukan pergantian pemimpin, ini sebuah proses dan perlu pengawalan dari semua instansi," jelasnya.

Sementara itu, HMI Cabang Pekanbaru juga meminta KPU Riau untuk tetap menjaga independensi dalam pelaksanaan Pilgubri. "KPU Riau ataupun penyelenggara Pemilu lainnya harus netral, tidak memihak," tegas Ary.(san)
Go Riau.com

Senin, 02 September 2013

Gerakan Kelompok Cipayung Pekanbaru


Byar Pet Semakin Menggelisahkan, Management PLN WRKR Harus Mundur

Oleh Ary Nugraha
Ketua Umum HmI Cabang Pekanbaru

Sudah Hampir 2 bulan Pemadaman Listrik Bergilir berlangsung di Riau Bahkan pemadaman listrik yang berdurasi 2-4 jam sehari ini terjadi ibarat meminum obat 2 sampai 3 kali terjadi. Kondisi ini tentunya bukan hanya menimbulkan reaksi keresahan masyarakat bahkan akan menimbulkan kemarahan masyarakat secara massal.   

Terlebih diKota pekanbaru, sebagai Kota Metropolitan pusat segala aktifitas, Ekonomi, Pendidikan, Birokrasi, Industri, pemadaman Listrik ini telah banyak merugikan banyak pihak. Berapa banyak pelaku usaha yang telah dirugikan, serta banyak pekerjaan yang tertunda apabila pemadaman listrik berlangsung.

PLN merupakan Perusahaan yang ditugaskan untuk menampung dan melaksanakan semua kegiatan perancangan, pembangunan dan pengusahaan tenaga listrik. Seharusnya management PLN Wilayah Riau Harus mampu untuk mecarikan solusi konkret jika pemadaman listrik akibat kurangnya daya oleh karena tingginya beban konsumsi pemakaian listrik di Riau. Jika Management PLN WRKR Profesional tentulah tidak pada porsinya solusi yang diambil berupa pemadaman listrik. Tetapi alasan pemadaman litrik dilakukan selalu karena alasan agar terjadinya efisiensi, seharusnya jika Management PLN WRKR bekerja dengan baik dan profesional  maka solusi nya adalah bekerja secara efektif. Bekerja secara efektif Artinya Management PLN Wilayah Riau Seharusnya telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi persoalan kekurangan daya listrik yang selalu terjadi di Riau. Sehingga tidak menjadikan pemadaman listrik sebagai solusi. jika pihak management PLN wilayah Riau telah menyiapkan langkah-langkah secara efektif maka masyarakat riau sebagai konsumen pasti tidak akan merasakan pemadaman listrik bergilir yang telah berlangsung selama 2 bulan

Sampai kapan kah masyarakat merasakan pemadaman Listrik bergilir? Langkah-langkah Efektif apa yang sudah disiapkan management PLN wilayah riau saat ini? Disisi lain sangat aneh saya pikir, disaat PLN mengatakan telah terjadi krisis Listrik dikarenakan terjadi pemakaian beban puncak yang mengakibatkan defisit daya, tetapi Mengapa dengan mudahnya perumahan-perumahan Elit menjamur dikota pekanbaru mendapatkan izin pemasangan listrik. Seharusnya jika memang benar terjadi krisis Listrik, PLN tidak boleh memberikan izin baru sebelum Daya Listrik berlebih kapasitas.

Yang menjadi pertanyaan kita masyarakat Riau adalah ; kenapa permasalahan klasik listrik ini selalu terjadi? Apa karena management PLN Riau yang tidak mampu mengatasi permasalahan Listrik masyarakat Riau? Sebab untuk mengatasi beban pemakaian konsumsi listrik yang tinggi, management PLN  Riau selalu beralasan harus melakukan pemadaman listrik agar terjadi efisiensi

Penulis menduga berdasarkan kajian akademis yang kami lakukan bahwa permasalahan pemadaman Listrik klasik yang kembali terjadi selama 2 bulan ini ialah bukan terjadi dikarenakan terjadinya pengurangan debet air di PLTA Koto Panjang tetapi dikarenakan bahwa tidak Bekerja secara Efektif nya Managament PLN WRKR. Sebab selama pemadaman listrik yang berlangsung kita tidak melihat secara konkret Managemnet PLN WRKR telah menyiapkan langkah-langkah mengatasi persoalan kekurangan daya beban pemakaian listrik. Dulu disaat pemadaaman listrik terjadi tahun 2009 PLN berjanji tahun 2010 permasalahan pemadaman listrik akan tuntas. Tetapi nyatanya telah 5 tahun berjalan tidak menunjukkan perubahan signifikan. Tentu menjadi pertanyaan besar dalam pikiran masyrakat, Ada Apa? Ini tentunya menunjukkan e kinerja management PLN wilayah Riau yang tidak profesional. Pemadaman listrik bergilir yang selalu terjadi mencerminkan potrek buruk kinerja management PLN Wilayah Riau. Oleh karena itu, apabila management PLN wilayah riau tidak mampu atasi persoalan pemadaman listrik ini secara tuntas, maka lebih baik mundur dari jabatan.