Senin, 30 Desember 2013

"..ia bukan sosok demonstran yang sekedar pandai berteriak.."


Soe memang bukan sembarang anak muda. Ia jauh dari tipikal “mahasiswa bergaya ternak,” sebuah istilah budayawan Emha Ainun Nadjib untuk mahasiswa yang tujuannya semata-mata bisa kuliah dengan tenang,lulus dengan angka-angka memuaskan, kerja di perusahaan-perusahaan mapan lalu “bahagia dunia akhirat” dalam ikatan pernikahan. Ia memang anak muda yang luar biasa. Bukan saja untuk ukuran saat itu,tapi juga saat ini, ketika kebenaran hati nurani banyak dipertaruhkan.

Dan tentu saja,seseorang yang hebat seperti Soe,tidak menjadi begitu saja. Pastinya semua prinsip yang ia miliki,dibangun lelaki penyayang binatang itu dari sejak remaja. Simaklah kisah pemberontakan pertama remaja Soe. Suatu hari akibat mendebat seorang guru sastra di sekolahnya,nilai ulangan lelaki Hokian itu ditahan.

Terhadap praktek ketidakadilan itu, Ia meradang dan berniat melakukan koreksi habis-habisan terhadap sang guru, ”Guru yang model gituan.Yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan dewa dan selalu benar.Dan murid bukan kerbau,”tulis Soe dalam catatan hariannya tertanggal 8 Februari 1958.

Kejadian itu menjadi titik yang kian membesar. Kamarahan seorang remaja berubah menjadi kemarahan seorang rakyat kepada para pemimpinya kala suatu hari di bulan Desember 1959, ia menemukan seorang penduduk Jakarta yang kelaparan makan kulit mangga dari tong sampah.Sambil memberikan semua uang jajannya kepada si pemakan kulit mangga itu, diam-diam ia marah. Kali ini bukan kepada sang guru sastra,tapi kepada Presiden Soekarno dan kawan-kawan seperjuangannya.

“Mereka yang telah mengkhianati apa yang dulu mereka perjuangkan,harus ditembak mati di Lapangan Banteng,”tulisnya keras.

Dan kemarahan Soe terbukti bukanlah letupan yang bersifat sesaat. Ternyata ia memegang erat itu. Semua orang mafhum jika sejak 1963,ia telah menjadi salah seorang pemimpin perlawanan mahasiswa Indonesia terhadap Soekarno dan dominasi PKI. Berbekal semangat idealisme, Soe memimpin kawan-kawannya untuk turun ke jalan. Tidak cukup berteriak, dalam sebuah demonstrasi di muka Istana, ia pernah nekad menghadang panser tentara dengan tidur terlentang.

Prilakunya itu seolah menyiratkan semangat yang ditulisnya dalam 3 bait puisi:

Hari ini aku lihat kembali
Wajah-wajah halus yang keras
Yang berbicara tentang kemerdekaaan
Dan demokrasi
Dan bercita-cita
Menggulingkan tiran

Aku mengenali mereka
yang tanpa tentara
mau berperang melawan diktator
dan yang tanpa uang
mau memberantas korupsi

Kawan-kawan
Kuberikan padamu cintaku
Dan maukah kau berjabat tangan
Selalu dalam hidup ini?


Tapi Soe bukan sekadar demonstran yang hanya pandai berteriak dan menuruti apa kata korlap (koordinator lapangan) semata. Ia pun seorang anak muda yang gila membaca, pandai menulis dan berpikir . Artikelnya menyebar di berbagai surat kabar nasional saat itu. Isinya,apa lagi jika bukan kritik keras (bahkan dalam beberapa kesempatan ia langsung menunjuk hidung) terhadap segala bentuk ketidakadilan.Bukan saja ketidakadilan buat pihaknya, tapi juga ketidakadilan yang kelak dilakukan oleh sekutu politiknya (baca:tentara).

Dalam sebuah artikelnya ia mengecam pembantaian ratusan ribu anggota PKI,yang justru saat itu berposisi sebagai musuh politiknya. Dia menulis: “Jika mereka memang bersalah,adililah mereka dan hukum (kalau perlu hukuman mati),tetapi yang tidak bersalah supaya dibebaskan. Mereka adalah manusia,punya istri, anak,orangtua dan sahabat yang mengharap-harapkannya.”

Soe memang seorang humanis dalam garis yang tak mengenal batas-batas. Ia seorang yang jujur dan berani. Dan juga mengerikan, kata almarhum Nugroho Notosusanto. Mengapa? Karena jika ia sudah memiliki prinsip,maka dengan prinsipnya tersebut Soe akan maju lurus tanpa kompromi. “Maka seringkali ia bentrok karena dianggap tidak taktis,”tulis karib Soe yang belakangan menjadi salah satu sekrup rezim Orde Baru tersebut.

Karena konsistensi, kejujuran sekaligus “kegilaannya” tersebut menjadikan saya sangat menghormati dan mengagumi Soe.Kendati demikian, semua itu tidak lantas membuat saya menjadikannya sebagai “berhala” dalam hidup saya. Sebagai manusia, tentu saja ia juga punya banyak kelemahan.

Kelemahan Soe,salah satunya adalah ia mendambakan mati muda (yang ternyata terkabulkan). Apa artinya idelalisme jika ia seolah “tidak berani” mengotentikan semua diyakininya di masa tua? Bukankah itu seperti tindakan melarikan diri dari masalah? Lelah untuk bertempur? Untuk soal ini,saya justru sangat kagum kepada Soe Hok Djin (Arief Budiman) –saudara Soe Hok Gie--yang menurut saya jauh lebih teruji sebagai seorang idealis hingga kini.

Hari-hari ini, Soe banyak digandrungi khalayak. Saya sering melihat foto Soe yang sedang duduk di tringulasi Gunung Pangrango dalam gaya Buddha, menghiasi kaos oblong yang dikenakan anak-anak muda saat ini. Tapi bagaimana persisnya mereka mengetahui dan melihat sosok Soe, saya sama sekali tidak tahu. Yang saya tahu, sejak hidup Soe difilmkan Riri Riza, sosoknya seolah larut terbawa dalam gemuruhnya budaya pop. Sama halnya seperti nasib Che Guevara,Si Revolusiener Gondrong yang setelah gugur,sosoknya justru dieksploitasi habis-habisan oleh kapitalisme.

Iseng-iseng, suatu hari, saya pernah bertanya kepada seorang mahasiswa perempuan (yang tak lain adalah kerabat saya sendiri) : Apa yang anda bayangkan dari sosok Soe? Jawabnya mengejutkan dan bikin sedih: “Dalam bayanganku,Soe itu seperti Nicholas (Nicolas Saputra pemeran Soe dalam film Gie),”ujarnya sambil tersenyum tanpa merasa “berdosa”.

Soe Hok Gie memang telah lama pergi. sudah sekitar tahun ke 44, sang demonstran itu tiada akibat terbunuh gas H2S di Gunung Semeru. Sementara kini abu jasadnya bisa jadi tengah berterbangan ditiup semilir angin di Lembah Mandalawangi. Ya,tak ada yang tersisa darinya tubuhnya, kecuali kenangan, harapan dan semangatnya yang akan terus menyala di dada orang-orang yang telah bertekad untuk “meresapi panas dan hujan”. "Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya, tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar terimalah dan hadapilah" tulis Soe dalam sebuah puisi yang pernah ditulisnya: Mandalawangi-Pangrango.

Ya untuk soal hidup, konsistensi, kejujuran dan rasa kasih tanpa sekat, saya pikir kita pantas belajar kepada Soe Hok Gie.
Oleh : @bungarynugraha
Aktifis HMI Cabang Pekanbaru
diterbitkan Oleh : Kitanews.co

Sabtu, 28 Desember 2013

Capres muda harus diberi ruang bertarung di 2014

Ocehan Bang Ary - Pengamat politik Heri Budianto menilai peluang capres-capres muda di pilpres 2014 mendatang sangat besar. Oleh karena itu diperlukan ruang untuk bersaing dengan nama-nama yang selama ini lebih dulu muncul.

"Sudah saatnya memberikan ruang kepada anak bangsa, bagi yang masih muda. Peluang capres muda amat besar pada 2014," ujar Heri di Hotel Puri Denpasar, Jakarta, Jumat (27/12).

Lebih lanjut, Direktur Political Comunication Institute itu menegaskan, jika bangsa ini pernah dipimpin oleh presiden yang masih muda. Seperti Presiden Soekarno dan Soeharto yang dulunya menjabat masih tergolong muda berumur 40-an.

"Kita lihat Bung Karno menjabat presiden sekitar umur 43 tahunan, Pak Harto 40 tahunan. Bangsa ini pernah dipimpin oleh kalangan muda, kita perlu membuka ruang capres dari golongan muda," jelas Heri.

Sedangkan batasan umur capres yang tergolong muda, menurut Heri adalah di bawah 60 tahun. Capres-capres muda yang potensial untuk maju pada 2014, lanjut Heri seperti Joko Widodo (Jokowi), Priyo Budi Santoso, Anis Matta dan lain sebagainya.

"Persoalan kematangan politik itu bisa berproses. Misalnya Jokowi kan sudah teruji di pemerintahan, kemudian tokoh muda lainnya track record aktif di kementerian, lembaga, itu penting," terang Heri.

"Kita tahu SBY dulu juga jadi menteri. Yang paling penting adalah mereka capres muda mempunyai integritas dan kapabilitas," tutupnya. (sumber: merdeka.com)

Jumat, 27 Desember 2013

Buatan Anak Indonesia, Gantikan facebook

13881171271925792583

Kabar Teknologi (Ocehan Bang Ary) - Sobat sekalian  pasti sudah familiar dengan yang namanya facebook. Ya, situs nomor dua terfavorit di dunia versi www.alexa.com tersebut merupakan jejaring sosial paling fenomenal di Indonesia. Tapi tunggu dulu. Anak Indonesia juga punya situs yang digadang-gadang mampu menggantikan peran facebook di Indonesia. Bahkan, memberikan berbagai kelebihan lain yang belum ada di facebook.
Penasaran? Tunggu dulu ya. Nama maha karya anak bangsa tersebut adalah kwikku. Membayangkan namanya saja sudah Indonesia banget kan? Tiba-tba mengingatkan kita dengan trio kwek-kwek. Nah, untuk lebih jelasnya apa itu kwikku, silahkan mampir ke www.kwikku.com atau mari lanjutkan membaca ulasan berikut.
Kwikku merupakan layanan internet buatan mahasiswa Teknik Informatika di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Malang. Kwikku menawarkan berbagai kelebihan lain dibanding sosial media yang telah ada. Apa saja kelebihan tersebut? Kelebihannya adalah kwikku tidak hanya sekadar sosial media, tapi juga dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut :
(a) e-learning :
Kenapa harus ada e-learning? Karena beberapa waktu yang lalu sempat santer terdengar bahwa dengan adanya fb masyarakat Indonesia mengalami penurunan tingkat produktivitas. Bahkan, beberapa instansi ramai-ramai memblokir fb. Nah, bermula dari pemikiran tersebut, tim kwikku ingin menciptakan sebuah layanan yang mampu memenuhi keinginan tanpa melalaikan tanggung jawab. Jadi masih bisa update status sambil belajar. Nantinya, layanan kwikku e-learning ini juga akan memberikan fasilitas kelas online. Di kelas online guru atau dosen bisa membuat kelas, kuis, ruang diskusi dll, sementara siswa dan mahasiswa dapat mengumpulkan tugas-tugas kelas di kwikku. Sehingga proses koreksi akan semakin mudah. Layanan ini merupakan cita-cita tim kwikku untuk berdharma bagi bangsa. Sebagai insan akademisi, tim kwikku juga ingin mengabdi pada masyarakat.
(b) mall online :
Mall online atau toko kwikku adalah layanan dimana user kwikku diperkenankan saling berjual beli. Jadi, kwikku juga dapat dimanfaatkan sebagai media bisnis. Pengguna bisa memanfaatkan fasilitas profil yang bergenre toko. Sehingga pengguna dapat menawarkan produk-produk unggulannya serta dapat mencari barang atau bahan baku yang diinginkan. Tidak hanya itu, di toko kwikku, ada juga fasilitas lelang, sehingga penjual dapat mendapatkan harga sesuai keinginan dan pembeli dapat menawar dengan bijak dan enak. Jadi, kwikku juga bisa menjadi media promosi dan menambah uang jajan para penggunanya.
(c) blogging
Nge-blog adalah mencurahkan isi hati. Jika tidak tercurahkan dikhawatirkan timbul fitnah, bibir pecah-pecah, lelah dan kesemutan. heheheh.. Dan tidak hanya itu saja, dengan nge-blog semua anak manusia di dunia bisa menambah pengetahuan dan wawasan. Karena begitu banyak manfaat dari nge-blog, tim kwikku juga ingin setiap user punya blog pribadi di akun kwikkunya. So, curahan hati tidak terbatas di karakter seperti yang ada di sosial media berlogo burung. hehehhe promo dulu yak… :D
(d) cloud computing.
Cloud computing adalah media dimana pengguna bisa sharing file. Jadi para pengguna kwikku bisa sharing karya, source ccde, e-book, foto, desain, lukisan dan sebagainya sehingga dapat memberikan manfaat kepada manusia lain. Bahkan bisa juga promosi karya fotografi atau desain-desain indahnya untuk nanti dijual atau sekadar dibagikan. Karena sharing itu indah, dan semua yang indah itu disukai Tuhan :)
(e) business media.
Apa itu business media? Business media adalah layanan untuk promosi perusahaan dan juga media bagi para pencari lowongan kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Bisa juga digunakan sebagai unjuk gigi portofolio dan karya serta prestasi perusahaan. Apa manfaat business media? Saat ini jumlah pengusaha di Indonesia sekitar 1,56%. Sementara idealnya jumlah pengusaha harus mencapai 2% dari total 250 juta jiwa penduduk di Indonesia. (Liputan6.com (20/11/2013)). Nah, untuk membantu mendorong berkembangnya pengusaha di Indonesia, tim kwikku memunculkan layanan ini. Bahkan ada juga fasilitas rekruitmen bagi perusahaan yang ingin membuka lowongan pekerjaan tanpa harus memasang iklan di media massa. Dan asiknya, untuk membuka lowongan tidak perlu membayar alias gratis. Tentunya hal ini juga dapat mengurangi jumlah angka pengangguran di Indonesia dong. :D
(f) Dating site
Selamat bagi para sobat  yang sedang jomblo..!! Karena di kwikku ada juga fasilitas kencan. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa Tuhan sudah memberikan kita jodoh masing-masing. Sebagai insan yang sayang dengan Tuhan, tim kwikku juga ingin memprasaranai para jomblowan dan jomblowati untuk menemukan pasangan hidupnya. Dengan demikian semua senang dan semua tenang. Jika sudah menemukan pasangan hidupnya, maka para pemuda akan fokus ke karir. Jika semakin fokus maka akan meningkatkan produktivitas dan pendapatan negarapun akan naik. sebuah layanan yang mengesankan bukan? hehehehehe :D
Layanan-layanan itulah yang coba tim kwikku bangun. Sementara saat ini layanan internet masih terkotakkan. Terkotakkan bagaimana? Terkotakkan seperti ini, Jika pengguna ingin sosial media maka harus login fb. Jika ingin berjualan maka harus login di tokonyabagus. Jika ingin kencan maka harus login di situs lain juga. Waduh, kok login lagi log in lagi. Daftar lagi daftara lagi, coba bayangkan kalau passwordnya sampai lupa? Ribet kan? Nah kapan belajarnya? Maka dari itu kwikku memunculkan konsep satu akun untuk semua. Konsep dengan jargon Makes Your Digital World as Easy as Real World. Konsep yang muncul karena cita-cita dan mimpi tim Kwikku yang ingin mewujudkan dunia maya semudah dunia nyata. Di dunia nyata, Anda cukup sebagai diri anda dan dapat menikmati semua layanan Tuhan. Konsep itulah yang kami tawarkan, sehingga seluruh user tidak direpotkan dengan segmentasi layanan, hal-hal terkait pendaftaran, dan user pun dapat menjangkau dunia maya seluas-luasnya. Karena di Kwikku, Anda cukup daftar sekali dan kami layani berkali-kali.
Sampai informasi ini dikabarkan, di kwikku sudah ada 20.301 pengguna dengan 75-150 user baru setiap hari. Kwikku juga memenangkan Research Expo on Computing 2013 yang diadakan di regional Malang. Tidak hanya itu, menurut survey alexa.com dalam 2 minggu terakhir sudah menduduki peringkat 500.00 situs terpopuler di dunia yang awalnya menduduki peringkat 900.000 dan 19.000 situs paling banyak diakses di Indonesia yang mulanya nangkring di peringkat 21.000. Sebuah maha karya anak bangsa yang patut kita apresiasi kan? Mohon dukungan dari semuanya. Silahkan diicip-icip di www.kwikku.com dan mohon kritik dan sarannya. :) (sumber:kompas.com)

Selasa, 24 Desember 2013

Arogansi Sang Bupati; Catatan Untuk Kepala Daerah Lainnya


Entah apa yang ada di kepala Bupati Ngada, Marianu Sae, ketika melakukan pemblokiran Bandara Torerelo Soa, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mungkin ia ingin menunjukkan kalau dia berkuasa. Sehingga ketika keinginannya tak diindahkan oleh salah satu maskapai penerbangan untuk mendapatkan tiket, ia memerintahkan Satpol PP untuk memblokir bandara.
Namun apa yang dilakukan Marianu tentu keterlaluan. Pemblokiran yang ia lakukan tentu akan berakibat terancamnya keselamatan penerbangan. Saya tak habis pikir.
Memang, Marianu punya alasan untuk melakukannya. Menurutnya, pihak penerbangan semestinya memberikan fasilitas kepada daerah yang telah memberikan keuntungan. Namun tidakkah disadari oleh marianu bahwa apa yang ia lakukan jauh dari kesan karakter kepemimpinan? Bahkan apa yang ia lakukan merupakan bentuk premanisme –memaksakan kehendak dengan kekerasan ketika menginginkan sesuatu.
Selain itu, Marianu juga beralasan bahwa kedatangannya sangat penting untuk Kabupaten Ngada. Namun lagi-lagi, bukankah yang ia lakukan bisa mengancam keselamatan nyawa orang lain?
Dalam politik, memang ada adagium populer yang kebenarannya bisa mendekati sahih. Power tend to corrupt, and absolute power corrupt absolutely atau seseorang yang memegang kekuasaan, ia memiliki kecenderungan untuk melakukan penyelwengan. Dan barang siapa yang memiliki kekuasaan mutlak, maka pasti ia akana menyalahgunakan kekuasaannya.
Sepertinya, Marianu termasuk didalamnya. Dengan kekuasaan besarnya di Kabupaten Ngada, ia bisa melakukan apa saja, termasuk melakukan aksi premanisme memblokir bandara.
Mungkin Marianu tak menyadari bahwa kini zaman sudah berubah. Bukan eranya lagi kekuasaan dikelola dengan aksi koboi ala Orde Baru. Semua bisa diselesaikan dengan kekerasan. Yang ia tuai saat ini adalah kecaman hebat dari berbagai kalangan.
Yang perlu disadari oleh pejabat politik saat ini, zaman sudah terbuka. Dengan periode kebebasan pers saat ini, tak aakan ada satupun pejabat politik yang lepas dari pengawasan. Tak ada lagi kepala daerah yang bisa mengeluarkan kebijakan tanpa ada pengecekan dari publik.
Marianu hendaknya belajar. Pun demikian halnya dengan kepada daerah yang lain. Era kebebasan pers, semestinya dijadikan bahan evaluasi untuk memperbaiki kinerja dengan jiwa kenegarawanan, bukan dengan aksi arogan bak preman pasar yang menyebabkan hancurnya dirinya sendiri.
Saatnya kita semua berkaca dan merenung, bahwa aksi premanisme dan koboisme hanya akan semakin menenggelamkan praktik bernegara yang baik.
Oleh :@bungarynugraha 
HmI Cabang Pekanbaru-Nya Amanah Konfercab XXXI

Senin, 23 Desember 2013

Konsistensi Kader Mengemban Mission HmI Dalam Kemelut Konflik Struktural


Konsistensi Kader Mengemban Mission HmI Dalam Kemelut Konflik Struktural
(Tulisan sederhana ini ku persembahkan sebagai motivasi untuk Para Missionaris HmI)
Oleh : @bungarynugraha 
HMI adalah organisasi kader (sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan perubahan secara terus-menerus),. Hal ini membawa konsekuensi logis pada setiap gerak organisasi yang senantiasa harus diarahkan pada perbaikan kehidupan manusia. Perubahan bagi HMI merupakan suatu keharusan, demi terwujudnya idealisme ke-Islaman dan ke-Indonesiaan.
Dalam melakukan perjuangan, HMI meyakini bahwa Islam sebagai doktrin yang mengarahkan pada peradaban secara integralistik, transenden, humanis, dan inklusif. Dengan demikian kader-kader HMI harus berani menegakkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta prinsip-prinsip demokrasi tanpa melihat perbedaan keyakinan dan mendorong terciptanya penghargaan Islam sebagai sumber kebenaran yang paling hakiki dan menyerahkan semua demi ridha-Nya.
Untuk menjaga konsistensi dan kontinuitas gerakan, maka perjuangan yang dilakukan setiap kader HMI secara individu maupun secara institusi harus senantiasa berpegang pada independensi organisasi (independensi etis dan independensi organisatoris). Independensi bagi HMI merupakan karakter kepribadian yang implementasinya terwujud didalam bentuk pola pikir, pola sikap dan pola laku setiap kader HMI baik dalam dinamika dirinya sebagai kader HMI maupun dalam melaksanakan "Mission" HMI dalam kiprah hidup berorganisasi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Setiap perjuangan HMI harus selalu disesuaikan dengan konteks dan realitas sosial kekinian. Kini masyarakat sedang mengalami situasi transisi demokrasi (budaya, politik, tata pemerintahan). Salah satu ciri masyarakat transisi adalah munculnya banyak aspirasi masyarakat yang menuntut adanya perubahan dan pembaruan sebagai cerminan respons masyarakat terhadap perkembangan dan kemajuan zaman. Aspirasi nasyarakat tersebut merupakan hasil proses sosiologis yang panjang yang melibatkan aktor-aktor perubahan sosial, meminjam istilahnya Daniel Bell dan John Keane aktor-aktor perubahan sosial disebut civil society.
Permasalahan yang dihadapi seorang kader ditengah medan perjuangan mencapai masyarakat-adil makmur yang diridhai Allah Swt ialah permasalahan yang muncul dari dalam dirinya, padahal orang yang tidak memiliki sesuatu tidak akan bisa memberikan sesuatu tersebut. Seseorang yang tidak memiliki kunci, maka sulit untuk baginya masuk. Manusia yang hatinya terkunci sehingga sulit dimasuki nafas kebenaran didalam dirinya dalam konteks ini yakni nafas Islam. Demikianlah persoalannya, yang sesungguhnya kembali kepada diri seorang kader yang mengemban Mission Sacret HmI, yakni berkaitan dengan potensi dirinya secara ruhiah, disamping kecakapannya untuk membuat program, serta ketahanan dalam mewujudkannya. Jika kita telah faham bahwa syaitan juga membuat program untuk para pengikutnya dengan langkah-langkah bertahap (sebagaimana firman Allah Swt) “Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan” (Al-baqarah: 168) selayaknya seorang kader juga membuat program dan langkah-langkah dalam mengambil simpati masyarakat. Sungguh sangat jauh berbeda antara tujuan syaitan dengan tujuan orang-orang yang beriman. Allah Swt berfirman “Dan janganlah kalian berhati lemah dalam mengejar mereka (musuh kalian). Jika kalian menderita kesakitan (kekalahan), maka mereka sesungguhnya juga menderita kesakitan pula, sebagaimana kalaian menderitanya. Sedangkan kalian mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana” (An Nisa:40).
Oleh karenanya seorang kader yang mengemban Mission Cita HmI hendaklah memperhatikan celah-celah kebaikan yang ada pada orang lain kemudian memupuknya, sehingga celah-celah keburukan yang ada padanya tersingkir dan ia mau bangkit melangkah dijalan Islam sesuai cita-cita awal berdirinya HMI yakni menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam.
@bungarynugraha


Minggu, 22 Desember 2013

"catatan di Hari Ibu"

"catatan di Hari Ibu" 

Apa yang terbesit dibenak kawan-kawan manakala sudah berada di dekat ibu (red: jika kondisinya sekarang masih di perantauan)? Atau pertanyaannya begini saja, “Apakah ketika kita sudah berada di dekatnya, apapun beban hidup yang kita tanggung dan kita pendam sendirian sebelumnya, terasa beban itu hilang begitu saja?”
Ya, jawabannya karena beliau selalu ada untuk mendengarkan setiap keluh kesah anaknya. Keikhlasannya selalu membalut senyumannya dan kehangatannya selalu menjadi kerinduan manakala kita sedang jauh darinya. Pada akhirnya, kita akan terus merindukan tempat pulang paling menenangkan: pelukan Ibu.
                   Ribuan kilo
jalan yang kau tempuh
lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah penuh nanah
Seperti udara…
kasih yang engkau berikan
tak mampu ku membalas, ibu…ibu…
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
dengan apa membalas, ibu…ibu
(Iwan Fals, “Ibu”)
Ya, itulah ibu yang sudah mengorbankan segalanya untuk kita, tetapi sampai detik ini kita belum pernah membuat pengorbanan yang berarti untuknya. Kita seringkali tidak sadar, ternyata banyak aspek yang kita lupakan untuk membalas kebaikannya.
Terkadang kita tidak menghiraukan kerinduannya kepada kita. Padahal saat itu, beliau tengah merindukan kehadiran kita di sisinya, menunggu kita pulang dengan rentang pelukan dan hangat air mata. Barangkali dengan bertemu saja, ibu sudah sangat bahagia. Kita bahkan lupa mendoakan beliau, padahal doa yang beliau langitkan tak pernah putus dan terus menyala sebagai pelita dalam kegelapan.
Kita tak pernah sadar betul bahwa selama ini hanya merepotkannya. Mengharuskan beliau mengikuti keinginan kita yang tak pernah ada habisnya. Kita pun sering lupa untuk menanyakan kabar ibu, bahkan kita tetap saja sibuk dengan dunia kita. Padahal ibu mengharapkan kabar, walau hanya dengan sapaan kita. Maka sempatkanlah berbagi waktu dengannya.
Darinya kita belajar ketegaran, bahwa sesulit apapun hidup, kita harus dapat menghadapinya. Darinya kita petik ketulusan dan keikhlasan bahwasannya kasih sayang yang ia berikan begitu besar dan tak pernah terukur. Darinya kita pun belajar memberi tanpa mengharap minta. Ibu, sosok malaikat tak bersayap yang selalu menyayangi dan menerima kita apa adanya. Berterimakasihlah padanya, berbanggalah karena telah memilikinya, dan bahagiakanlah ia dengan segenap kemampuan kita.
Selamat hari ibu, semoga ibu selalu ada dalam lindungan-Nya. Dimudahkan segala urusannya. Diberi kebahagiaan dunia juga akhiratnya. Dan semoga kita selaku putra putrinya mendapat energi yang seluas bumi dan sedalam lautan untuk menjadi anak yang lebih berbakti. Aamiinn Ya Rabb.
I Luv U Mom semoga senantiasa sehat selalu
@bungarynugraha

"Ku Hadapkan Pada mu Ya Rob"

 "Ku Hadapkan Pada mu Ya Rob"

Aku datang pada Mu dengan penuh kepasrahan
Ketika dihadapkan kepada pilihan terberat
Robb,…
Beri ketetapan hati untukku
Hati yang terbaik yang sama-sama kita lihat
Hati yang bukan saja menyejukkan dalam pandanganku
Tapi hati yang telah kau lihat sampai menembus relung kalbunya…
Allah yang Maha Kuasa,
Maha melihat masa depan,
Maha mengetahui yang akan terjadi
Engkau jua yang mengetahui keinginan terdalam hatiku
Ya Allah ,…
Jika mendambanya adalah kesalahan
dan merindunya adalah kekeliruan
Tolong jangan biarkan hati ini terbuai dalam keindahan fatamorgana semu…
Jika kesempurnaannya bukan untukku…
Tolong bawa jauh dari relung hati…
Hapuskan khayalan keindahan tentangnya
dan jangan biarkan aku terlena dalam keindahannya…
Gantikan aku dengan kesempurnaan yang sebenarnya untuk dia
Tapi Tuhan,…
Jika kesempurnaanku adalah bersamanya
Beri aku kekuatan menentukan pilihan
Beri aku kesabaran dalam menjalani proses menggapainya
Jika dia memang untukku…
Jangan biarkan aku menyerah & terpuruk dalam belenggu masa lalu…………
Semoga kau ridhoi kami untuk bersatu
Mengarungi sisa umur…
Menapaki jalan kearah Mu…
Dan melukis keindahan untuk dunia dan akhirat kami…
Tolong beri kesabaran yang penuh…
dalam melalui detik-detik waktu yang berjalan…
Amien……
#catatan puisi AN
@bungarynugraha

Senin, 16 Desember 2013

Beda Ibu Negara, Negara Ibu dan Negara Ibu-ibu


Bila kita membahas ibu negara, maka terbayang adalah istri-istri orang nomor satu di sebuah negara. Dia bisa istri presiden/perdana mentri atau malah istri raja.
Permasalahan terbesar adalah kalau istri si presiden/raja tidak cuma satu, tetapi ada beberapa. Siapakah yang dipercaya sebagai ibu negara? Yang ‘tertua’?Bergantian tergantung kebutuhan urusannya?
Misalnya kalau hanya urusan gunting pita tokh, tanpa kata sambutan dipercayakan ibu negara A, sementara kalau mesti memberi kuliah tamu di sebuah universitas ternama si pemimpin mengirim ibu negara yang rada intelektual, misalnya pentolan ‘miss-miss-an’ negara tersebut?
Latar belakang ibu negara ini pun sangat menentukan berlangsungnya sebuah negara. Kalau dia berlatar belakang orang birokrasi nan terstruktur, maka negara tersebut pasti akan ikut berkembang secara berstruktur dan tertata rapi, tetapi kalau ibu negaranya yang senangnya arisan melulu, maka negara pun akan terpengaruh dikelola secara arisan keluarga.
Masa menjabat juga menentukan, kalau kepala negara yang hanya dibatasi 5-10 tahun, maka si ibu negara biasanya harus ‘bergerak cepat’ membangun jaringan dan memanfaatkan segala peluang dalam waktu relatif singkat, namun jika ibu negara tersebut berlaku seumur hidup, maka biasanya kesannya lebih ’slow’ dalam memanfaatkan peluang-peluang usaha/kegiatan sosial selama si raja menjabat.
Yang susah adalah naluri ‘ibu-ibu’ selalu ingin mengurusi apa yang tidak beres di rumah. Dan kalau negara sudah dianggap si ibu rumahnya, maka dia pun akan turut aktif mengurusinya sana-sini, bahkan terkadang tanpa koordinasi dulu dengan suaminya yang kepala negara.
Jadi jangan heran kalau ada ‘kerjaan’ besar diurusin oleh si ibu negara dan teman-temannya yang suaminya sendiri tidak tahu menahu.
Bila kita membahas negara ibu, ini kalau si anak punya ibu warga negara asing.
Kenapa harus mereka tahu dimanakah negara ibu? Sebab mungkin saja si ibu tidak mau jadi warga negara suaminya karena bisa saja suatu saat nanti mereka cerai, atau si ibu masih cinta keluarganya di negeri asal dan ingin dikuburkan di sana.
Apalagi kalau Negara ibu sebuah negara yang makmur, sementara negara si ayah terancam bangkrut, bisa-bisa si anak diajak kembali ke negara ibunya saja daripada tenggelam di negara asal ayahnya.
Nah, terakhir, apa itu negara ibu-ibu?
Ini adalah bentuk negara yang walaupun kepala negaranya laki-laki, semua mentri, dewan, hakim dan pegawai tinggi didominasi laki-laki, tetapi arah pembangunan ekonomi, sosial, hukum apalagi politiknya tergantung dengan suasana hati ibu-ibu.
Misalnya ada koruptor tertangkap, tetapi dia terkenal sayang istri, santun dengan wanita maka ibu-ibu di negara itu akan meminta hukumannya diringankan.
Beda kalau seorang koruptor terkenal tukang main perempuan dan suka melecehkan wanita, maka akan banyak demonstrasi supaya si koruptor ini dihukum berat.
Program-program yang tidak pro wanita juga akan ditentang dan kurang populer, tetapi program kerja yang sangat memanjakan wanita akan didukung.
Kalau sudah seperti ini maka benar apa yang sudah disampaikan oleh pujangga lama:
Namun ada kala pria tak berdaya
Tekuk lutut di sudut kening…wanita…
@bungarynugraha

Aku Mencintai Mu


Aku mencintaimu..
seperti embun subuh yang memeluk kuntum
bunga yang hendak bersemi..
dimana ia ingin tumbuh dan melihat mentari…
Aku mencintaimu..
bagaikan musafir yang dahaga akan zam-zam
kehidupan..
bukan fatamorgana semu melainkan hakikat
semesta yang rindu akan cintaNYA..
Aku mencintaimu..
Layaknya udara yang menyegarkan rongga paru
dan sel darahmu..
dimana rindu bukanlah suatu dosa melainkan ia
adalah jantung sebuah makna..
Aku mencintaimu..
seperti dedaunan yang gugur dari dahan
pepohonan..
di saat ia telah cukup bijak akan luasnya pintu
kearifan dari hikmah jagat raya..
Aku mencintaimu..
laksana ajal yang menghamparkan permadaninya
kepada akhir usia..
dimana helai rambut telah memutih
pun nafas telah terhenti..
..dan pasrah akan senyuman Izrail
Aku mencintaimu..
seperti butiran pasir yang mencumbu bibir pantai..
dimana laut adalah ibu dan langit adalah ayah sang
bumi..
Aku mencintaimu..
seperti aku mencintai jiwamu..
seperti aku mencintai hatimu..
seperti aku mencintai rindumu..
seperti aku mencintai cintamu..
dan..
sungguh..
aku sayang padamu…
Maha Cinta ALLAH dengan segala CintaNYA…
Buat Engkau yang Masih di Rahasiakan Allah 
#catatansajak april
@bungarynugraha

HMI FISIP UR Taja Latihan Kader 1 di Pasir Pangarayan



HMI FISIP UR Taja Latihan Kader 1 di Pasir Pangarayan

Pasir Pangarayan Rabu (11/12/13) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau, tiba di Pasir Pengaraian Rabu (11/12). Kedatangan mereka untuk laksanakan Latihan Kader 1. Ini kedua kalinya HMI FISIP buat latihan kader 1 di ibu kota Kabupaten Rokan Hulu, di bawah Ketua Umum Komisariat Wirianto Aswir. Sebelumnya ide untuk membuat latihan kader pertama kali di bawah kepemimpinan Supriadi, Ketua Umum HMI Komisariat FISIP UR periode 2011/2012.
Latihan Kader satu ini dilaksanakan di Kantor Departemen Agama Kabupaten Rokan Hulu. Ahmad Supardi, selaku Kepala Departemen Agama buka latihan. Ahmad Supardi juga sebagai Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam, Rokan Hulu. Ahmad Supardi merupakan kader HMI yang mengikuti pengkaderan di Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Memulai aktif di HMI pada 1987.
“Saya merasa kembali pada masa-masa saya ketika mengikuti latihan ini,” kenang Ahmad Supardi sebelum membuka latihan. Kata Ahmad, untuk menjadi anggota dalam himpunan ini harus pernah mengikuti pelatihan HMI itu sendiri.
Ahmad Supardi banyak bercerita mengenai HMI pada masa ia aktif dalam himpunan ini. banyak motifasi dan dorongan untuk berorganisasi yang ia sampaikan pada peserta latihan kader 1. Peserta dimintanya untuk melakukan kegiatan positif, kegiatan berdiskusi dan membaca dan kegiatan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
Selain dihadiri Ahmad Supardi, latihan kader 1 juga dihadiri Ketua Umum HMI Cabang Pekanbaru, Ari Nugraha. Pada kesempatan ini Ari beri kata sambutan. “Kawan-kawan di Pasir Pengaraian harus bisa menghijau hitamkan daerah ini,” seru Ari diawal kata sambutannya. Maksud dari menghijau hitamkan ini, berharap mahasiswa Universitas Pasir Pengaraian banyak yang mengikuti LK I sehingga semakin banyak anggota HMI dipasir pangarayan, agar memudahkan terbentuknya HMI Komisariat, tidak menutup kemungkinan berdirinya HMI Cabang Pasir Penagaraian.
Ari Nugraha juga berharap pada peserta latihan kader agar menjadi peserta yang progresif dan militan. Sesuai dengan tema, Mewujudkan Kader Progresif Berkualitas Insan Cita dan Berkarakter Militan.
Wirianto Aswir juga beri sambutan sebelum Ari Nugraha menyampaikan sambutannya. Rian, panggilan Wirianto Aswir sangta berharap agar setelah latihan ini selesai, HMI di Universitas Pasir Pengaraian bisa menjadi Komisariat, karena jumlah kader bertambah setelah adanya pelatihan ini. Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumalah 12 orang, 10 dari UPP dua orang lagi peserta dari FISIP UR.
“Kita sangat berharap tujuan ini tercapai, karena pada saat melaksanakan Rapat Anggota Komisariat lalu, melaksanakan latihan kader di UPP masuk dalam butir-butir rekomendasi,” jelas Rian.
Kepanitiaan dalam latihan ini dihandle langsung oleh kader-kader HMI UPP yang telah lebih dahulu mengikuti latihan kader sebelumnya. HMI Komisariat FISIP UR ikut membantu dalam pelaksanaan teknis persiapan dan selama proses latihan berlangsung. (sur)