Senin, 11 Agustus 2014

Surat Terbuka Untuk Gubernur Riau Atuk Anas Ma’mun



Terus Terang Saya Kaget saat membaca berita media online RiauTerkini.Com tertanggal 7/8/2014 yang berjudul HAM juga Diduga Cabuli Putri Seorang Tokoh Riau  Seakan Tak percaya Sosok Berinisial HAM itu ialah pemimpin yang baru saja diamanahkan oleh Rakyat Riau untuk melakukan perbaikan dan perubahan pada Masyarakat Riau.

Entah apa yang ada di pikiran Gubernur Riau, Atuk Anas begitu beliau akrab disapa rakyat riau, saat itu ketika melakukan hal tak senonoh pada perempuan yang tak lain merupakan putri Tokoh Pendidikan Riau Soemardi Taher.

Pemimpin yang harapannya memberikan keteladanan pada masyarakat riau, pemimpin yang yang sekiranya kami anggap sebagai orang tua terlebih atuk anas dari segi umur sudah terbilang sepuh semestinya memberikan keteladan moral pada kami generasi muda yang nantinya akan meneruskan masa depan riau.

Namun apa yang dilakukan Atuk Anas, saya kira selaku Generasi Muda tentu keterlaluan. Terus Terang Saya tak habis pikir apa yang ada dalam pikiran atuk saat itu yang dalam usia seharusnya memperbanyak amal.

Terus terang hingga saat menulis tulisan ini Saya masih meragukan kebenaran apakah Benar Atuk Anas Melakukan Perbuatan yang tak senonoh seperti itu. Walau perbincangan dipublik riau telah sangat meluas. Saya Pikir Rasanya tidak mungkin, terlebih lagi saya mencoba kembali mencari kebenarannya, dengan mencari pemberitaan klarifikasi oleh Atuk Anas sendiri. Saya temukan pemberitaan klarifikasi tersebut di riauterkini.com tertanggal 10/08/2014 berjudul “Gubri Annas Bantah Tudingan Cabuli Sejumlah Wanita”

Jika memang apa yang diklarifikasikan oleh atuk anas bahwa tuduhan asusila tersebut tidak benar dikarenakan ada modus pemerasan kepadanya atau fitnah sebagai Generasi muda “Saya Akan Bela anda” 

Tetapi Jika informasi itu benar “Sebagai Generasi Muda” Saya tentu kecewa dan marah dan Siap membela para perempuan yang telah anda rendahkan harga dirinya itu

Dalam politik, memang ada adagium populer yang kebenarannya bisa mendekati sahih. Power tend to corrupt, and absolute power corrupt absolutely atau seseorang yang memegang kekuasaan, ia memiliki kecenderungan untuk melakukan penyelwengan. Dan barang siapa yang memiliki kekuasaan mutlak, maka pasti ia akan menyalahgunakan kekuasaannya.

Sepertinya, Atuk anas termasuk didalamnya. Dengan kekuasaan besar yang dimiliki, sehingga Nekat melakukan apa saja, Seperti berkata Kotor terhadap teman-teman wartawan beberapa waktu lalu, termasuk melakukan aksi pelecehan seksual terhadap perempuan terhormat !

Belum lagi reaksi atuk di saat Ulang Tahun Provinsi Riau dimana mahasiswa memberikan Al –Quran yang atuk tanggapi dengan mengatakan “Jangankan Presiden BEM, Presiden RI Saja Tak saya pedulikan”

Sadarkan Atuk anas bahwa kami Mahasiswa sebagai Generasi Muda Penerus Riau Kedepan semestinya anda pedulikan, dan anda perhatikan bahkan diberikan keteladanan yang baik.

Atau haruskah kami sebagai mahasiswa akan menjadi ancaman bagi Kelupaan Atuk sebagai mandataris Rakyat Riau !! bukankah Kedaulatan itu ada ditangan Rakyat ?

Apakah atuk tak menyadari bahwa kini zaman sudah berubah. Ini Bukan eranya lagi masyarakat Takut mengkritik bahkan tak kan segan-segan menghujat Penguasa yang bertindak menyimpang, termasuk melakukan tindakan-tindakan yang jauh dari cerminanan moralitas.

Yang perlu disadari oleh pejabat politik saat ini, zaman sudah terbuka. Dengan periode kebebasan pers saat ini, tak akan ada satupun pejabat politik yang lepas dari pengawasan. Tak ada lagi kepala daerah yang bisa mengeluarkan kebijakan maupun bertindak semuanya tanpa ada pengecekan dari publik.

Atuk anas hendaknya belajar. Pun demikian halnya dengan kepala daerah yang lain. Era kebebasan pers, semestinya dijadikan bahan evaluasi untuk memperbaiki kinerja dengan jiwa kenegarawanan, memperbaiki moral agar menjadi teladan bukan dengan menyikapi dengan arogansi kekuasaan bak preman pasar yang menyebabkan hancurnya dirinya sendiri.

Saatnya kita semua berkaca dan merenung, Semoga Apabila Atuk Anas Maamun yang kami muliakan juga  membaca tulisan saya ini dapat merenungkannya secara mendalam

Tertanda : Ary Nugraha, S.IP
 Ketua Umum HMI Cabang Pekanbaru