Ketua Umum HMI Cabang Pekanbaru yang terpilih pada Konferensi ke-31 ini lahir di Tembilahan, pada tanggal 14 November 1988. ary begitu ia akrab disapa dilahirkan ditengah-tengah besutan kedua orang tua yang taat beragama, Sejak kecil sudah terbiasa bergaul dengan lingkungan yang tergolong plural, betapa tidak, ary yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara itu, terbiasa dengan keragaman karakteristik mulai dari kedua orang tuanya sampai lingkungan tempat ia tumbuh menjadi pemuda dewasa.
ayah nya seorang yang sangat keras serta disiplin dalam mendidik anak-anaknya namun sebaliknya ibunya adalah sosok yang lembut dan sangat demokratis dalam mendidik anak-anaknya, selalu memberikan kepercayaan dengan nasehat-nasehat yang ia berikan dalam bertanggung jawab kepada setiap anaknya. “saya sudah biasa tercelup dalam kondisi social yang plural” . demikian ungkap ary. Tidak Cuma itu, ary yang dibesarkan dalam lingkungan yang tidak tetap sering berpindah tempat ini dengan demografi sosial yang beragam pula turut membentuk karakter social yang unik dalam kepribadiannya.
Jika orang mengatakan konstruksi kepribadian seseorang adalah representasi dari bangunan psiko sosialnya, maka hal itu terimplisit dalam diri ary. dilahirkan ditembilahan, sebuah kota yang masyarakatnya beragam etnis serta suku, hidup berdampingan menjadikan awal terbentuknya pola pergaulan dalam kultur dan relasi social yang plural dan ia sudah rasakan sejak kecil. Ary menempuh pendidikan Taman Kanak2 Bhayangkari kemudian masuk SD 004 Tembilahan dan saat kelas 3 SD ia pindah kepekanbaru mengikuti orang tuanya pindah dan melanjutkan SD di pekanbaru tepatnya SD 005 Bukit Raya, lalu pindah lagi SD 008 Rumbai dan menamatkan SD di SD 033 Meranti pandak, melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP 10 Pekanbaru dan disinilah ia baru memulai belajar berorganisasi, Pramuka, Patroli keamanan sekolah sampai osis mulai dicicipinya. Namun pada saat kelas 2 SMP ia harus pindah ke bandung untuk menemani neneknya dan ia pun pindah di SMP 1 Rancaekek bandung, setelah tamat SMP ia pun kembali pulang ke Riau dan melanjutkan sekolah menengah atas di SMA N 1 Benai sampai tamat, begitulah kehidupan yang ia rasakan sejak kecil slalu berpindah-pindah.
 |
| Moment Networking Ary Nugraha bersama Rossa artis/ DIVA Indonesia Sumber Instagram @bungarynugraha |
Aktifitasnya selama di SMA aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakulikuler Pramuka dan osis, ia pun aktif dalam seni musik dengan grup band yang ia bentuk dengan kawan-kawannya sampai tamat sekolah dan akhirnya ia melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi Universitas Riau.
Terdaftar Sebagai Mahasiswa Universitas Riau Angkatan 2007 tidak merubah kebiasaan nya untuk berorganisasi namun justru ary terlibat aktif diberbagai macam organisasi kemahasiswaan seperti DKD Pramuka Povinsi Riau, Organisasi Internal Kampus sampai Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam yang semakin mengokohkan identitas seorang ary nugraha.
Dinamika kehidupan yang dilaluinya sejak kecil itu paling tidak melatih dirinya untuk tumbuh menjadi seorang pemuda dewasa yang mampu bergaul dan bersikap arif bijaksana ditengah keberagaman lingkungannya. Nilai-nilai pluralitas itu mengotentik dalam dirinya tanpa terjebak dalam sikap primordialisme daerah maupun golongan yang memicu timbulnya perbedaan. Dengan demikian pijakan kepribadian yang plural itu bukan suatu kesengajaan atau rekayasa psikologis belaka, tapi merupakan nilai-nilai bawaan alami yang turut memoles dan menyatu dalam konsepsi dan tingkah lakunya, tapi itu lah ary dengan segala kekurangan yang masih ia miliki. pasca aktifis ia berkomitmen berjuang melalui jalur kewirausaahan, baginya kemerdekaan ekonomi adalah kunci kemerdekaan pikiran
Terdaftar Sebagai Mahasiswa Universitas Riau Angkatan 2007 tidak merubah kebiasaan nya untuk berorganisasi namun justru ary terlibat aktif diberbagai macam organisasi kemahasiswaan seperti DKD Pramuka Povinsi Riau, Organisasi Internal Kampus sampai Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam yang semakin mengokohkan identitas seorang ary nugraha.
Dinamika kehidupan yang dilaluinya sejak kecil itu paling tidak melatih dirinya untuk tumbuh menjadi seorang pemuda dewasa yang mampu bergaul dan bersikap arif bijaksana ditengah keberagaman lingkungannya. Nilai-nilai pluralitas itu mengotentik dalam dirinya tanpa terjebak dalam sikap primordialisme daerah maupun golongan yang memicu timbulnya perbedaan. Dengan demikian pijakan kepribadian yang plural itu bukan suatu kesengajaan atau rekayasa psikologis belaka, tapi merupakan nilai-nilai bawaan alami yang turut memoles dan menyatu dalam konsepsi dan tingkah lakunya, tapi itu lah ary dengan segala kekurangan yang masih ia miliki. pasca aktifis ia berkomitmen berjuang melalui jalur kewirausaahan, baginya kemerdekaan ekonomi adalah kunci kemerdekaan pikiran
